Home » Makna Ihsan dalam Islam: Berbuat Baik Karena Allah, Bukan Sekadar Kebaikan
Dalam ajaran Islam, ada satu kata yang begitu indah, dalam, dan sarat makna — yaitu ihsan. Kata ini tidak hanya berarti berbuat baik, tetapi lebih dari itu: ihsan adalah kebaikan yang dilakukan karena Allah, bukan karena pujian, balasan, atau sekadar rasa kemanusiaan.
Secara bahasa, ihsan berarti berbuat baik. Namun dalam konteks Islam, ihsan memiliki makna spiritual yang tinggi — yaitu berbuat baik seolah-olah kita melihat Allah, dan jika tidak mampu, meyakini bahwa Allah sedang melihat kita. Makna ini bersumber dari sabda Rasulullah SAW dalam hadis ketika beliau menjawab pertanyaan malaikat Jibril tentang ihsan:
“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.”
(HR. Muslim)
Banyak orang di dunia yang dikenal karena kebaikannya. Cristiano Ronaldo, misalnya, dikenal suka berdonasi dan membantu anak-anak yang sakit. Bunda Teresa mengabdikan hidupnya membantu orang miskin dan sakit di India selama puluhan tahun. Bill Gates mengeluarkan miliaran dolar untuk membantu pendidikan dan kesehatan dunia. Semua itu adalah tindakan mulia.
Namun, dari sudut pandang Islam, perbuatan mereka belum disebut ihsan, sebab ihsan hanya bernilai di sisi Allah jika dilakukan karena Allah. Kebaikan yang tidak dilandasi iman dan niat karena Allah mungkin tetap bermanfaat bagi manusia, tetapi belum menjadi amal ihsan yang mendatangkan rahmat dan pahala dari Allah.
Orang yang berbuat ihsan memiliki kesadaran bahwa Allah selalu mengawasi. Ia akan berbuat baik di mana pun dan kapan pun, meskipun tidak ada yang melihat. Ia tidak membutuhkan sorotan kamera, tepuk tangan, atau ucapan terima kasih.
Seperti kita tahu, di jalan atau di sekolah banyak CCTV yang mengawasi. Namun sesungguhnya, pengawasan Allah jauh lebih sempurna. Oleh sebab itu, seorang Muslim yang berihsan akan tetap berbuat baik bahkan ketika sendirian.
Berbuat ihsan bisa dilakukan di mana saja:
Di sekolah, dengan menghormati guru dan membantu teman.
Di masjid, dengan menjaga kebersihan dan ketenangan saat beribadah.
Di rumah, dengan membantu orang tua tanpa disuruh.
Di lapangan, dengan bermain jujur dan tidak kasar.
Semua bentuk kebaikan itu bernilai tinggi bila diniatkan karena Allah.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (muhsinin).”
(QS. Al-A’raf: 56)
Ayat ini menegaskan bahwa rahmat Allah sangat dekat dengan orang-orang yang berihsan. Mereka akan memperoleh ketenangan, keberkahan, dan kasih sayang Allah dalam hidupnya.
Artikel terkait: Kisah Keimanan Seorang Penggembala
Ihsan adalah puncak dari keimanan dan akhlak seorang Muslim. Ia bukan hanya sekadar berbuat baik kepada sesama, tetapi berbuat baik karena Allah, dengan keyakinan penuh bahwa Allah selalu mengawasi setiap langkah kita. Mari kita biasakan berbuat baik di mana pun kita berada — meski tanpa pujian, meski tanpa disorot kamera — karena sesungguhnya, Allah-lah yang selalu melihat dan membalas setiap amal ihsan kita.